Tuesday, 26 May 2015

Terima Kasih...

Akhir kata..


Alhamdulillah syukur ke hadrat ilahi kerana dengan limpah kurnia dan inayahnya, dapatlah kami menyempurnakan modul kami ini.  Kami berharap dengan terhasilnya modul ini, kami dapat memantapkan lagi pemahaman dan pertuturan kami tentang budaya, bahasa atau dialek masyarakat yang ada di Malaysia.

Jutaan terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu kami secara langsung mahupun tidak langsung demi menyelesaikan modul ini.  Terima kasih juga kepada orang sumber selaku responden kami juga iaitu:

Siti Nor Anilawatie Binti Muhammed
Mohamad Hafiz Bin Abdul Halim
Sitti Ridzna Binti Abduleasid
Nur Farah Binti Muhammad
Milah a/p Debot
Nurhanis Afiqah Binti Kassim


Terima kasih kami ucapkan,
Kerana kalian selalu membantu,
Jasa dan bakti jadi taruhan,
Akan dikenang setiap waktu.


Saturday, 23 May 2015

Mesej Kami

Kitak apa khabar tek? Jangan lupa untuk menonton mesej kami berkenaan modul ini.





Klik video untuk melihat mesej kami kepada anda semua! Selamat menonton! 


Orang Asing Suka Dialek Kita?

Jika mereka berminat mengapa tidak kita??








Friday, 22 May 2015

Hasil Pembelajaran..

Modul kami...catitan kami...


Berikut adalah perkataan-perkataan yang kami pelajari sepanjang modul kami.



Catitan daripada:  Shukri
Suku kata didalam Bahasa Sabah:


Aisbuk - peti sejuk
Akun - menyerah, setuju, mengaku
Ampai, taruk - letak
Ampai-ampai - pengsan, hilang kesedaran
Ampus - lelah, asma
Amput - bersetubuh/berzina
Antam - pukul        
Bantut, pundan - pondan/maknyah/bapok
Bangas  - basi
Bengali - orang Bangladesh
Berusil - berlari
Bertagar - berkarat
Bida - buruk           
Bilang - cakap,berkata
Biut  - senget, sesuatu yang tidak lurus
Bubut - kejar
Buyung - burung
Busung - tulah/ketulahan
Buyuk - tipu           
Ko ni! - main tipu la awak ni
Celana@selana - seluar
Cewek - awek, teman wanita
Cincai - tidak teratur/sambil lewa
Cuik - pinggan kecil            
Diorang - mereka
Epol - epal
Garit - calar           
Gerobak - kereta sorong
Hambat - pukul
Itu hari, tu hari - hari kelmarin dulu
Jap - tumbukan
Jamban - tandas
Jambu - jelita          
Jangkar - sauh kapal           
Jepit - kepit, sepit    
Jerak - serik
Kepayas  - buah betik
Karabau - kerbau
Karan - elektrik
Kasi  - beri
Kasi tau - beritahu
Kemarin  - semalam           


  • Ali dan Ahmad sedang bermain bubut.
  • Saya mau makan dengan keluarga bah.
  • Saya mau minta tolong sama kamu bah.
  • Amran aku mau kasi tahu kamu, esok kita takda kelas bah.
  • Kencang sangat cikgu yusof itu
  • Itu hari malam jumaat Karen mati bah 




Catitan daripada:  Fatin Syazwani
Suku kata didalam Bahasa Sabah/Kelantan/Jakun:


Sabah

Palui - bodoh
Lumpat - lompat
Garit - Calar
Sandi banar - sedih sangat
Sinting - kurang siuman
Kurik - korek
Buli - boleh
Tulung - tolong
Karit - kedekut
Luki - kedekut
Tiwas - kalah
Lupak - air lumpur yg kotor dan bertakung
Honggo ko noh dii - awak kat mana
Sasar dulu gia - tepi sikit
Samsing - samseng
Karas - keras
Kerupuk - keropok
Sapak - campur
Usai - kemas
Tagar - karat
Starring - orang kuat, anak lelaki
Radu - sondol
Guncang - goncang
Karang - sebentar lagi
Kupi-kupu - duduk lepak sambil minum kopi atau apa-apa minuman
Guring - goreng
Ikan liking - ikan masin
Bengkok-bingkuk
Lembut - licak
Pigang - pegang
Kimik - kemek
Geng karas - kawan baik
Duit pacah - duit syiling
Bikin - buat
Nakasirit - tercirit
Perut bladar - gelaran untuk orang yang kuat makan tak pernah kenyang
Gantung - tak puas/sikit
Nda pa - tidak mengapa
Karektor jahat - penjahat
Ah betul bah? - ye ke?
Namber fon - nombor telefon
Sama - dan
Jajal - nakal
Babu, inan, maci - mak cik
Bilang - cakap
Kendadu - kunci manga
Berhambur - tidak kemas
Budu - bodoh
Tingu - tengok
Bahai - plastik
Blak aku - benci aku
Tipa-tipa - kotak pensel
Limpas - lalu
Tapuk - sembunyi
Bubut - Kejar
Limpang - Baring
Bidak - Buruk
Bangas - basi
Kasi tau - bagitahu
Ampus - asma
Kepayas - buah betik
Piring - pinggan
Bikin - buat
Sigup - pokok



Contoh perkataan Sabah:

Saya ada ampus = Saya ada asma.
Saya suka main tapuk-tapuk =  Saya suka main sembunyi-sembunyi




Kelantan


Binatang - Nate
Cema - kotor
Buku - Book
Tak larat - Tok rok
Plastik - Supik
Koyak - Caghik
Tak nak - Tokse                  
Tak cam -Tok ce
Malam - male
Semak - Rock
Hilang - Ile
Silau - beca
Sembuh - Sia
Bengkak - Bekok
Menang/benang - bene
Bawang - Bawe
Jalan raya - Tembok
Merayau - Derak
Tb - Tv
Buah Pauh - mangga
Tubik - keluar
Jo'on - mendung
Tohok - buang
Ghetek - sangat
Kelik - balik
Baloh - gaduh
Te'-rotan (nok keno te budak nih=nak kene rotan budak nih)
Katok - pukul
Gapo - mengape
Cok - cangku
Nyo - kelapa





Orang Asli Jakun


Awak - ajeh
Saya - kam
Orang tua - santa
Mereka - demo
Kami - semo
Mak cik - amai/amoi
Pak cik - mamak-momok
Makan - ngusah
Harimau - holeh
Sekarang - ika
Tahu -naho
Hempak naho - tak tahu
Molek - baik
Herot - sihat
Hempak herot - sakit
Betoik - tiada
Bisak - sakit
Lukak - cedera
Kala - tidak ikut
Jedak - tinggal
Merloh - tidur
Nyacuk - nangis
Awak - Ajen
Apa - napa
  


Catitan daripada:  Maisarah
Suku kata didalam Bahasa Sabah, Suku Tausug:


Bahasa Majoriti




Kamu tinggal di mana ?
Kamu berasal dari mana ?
Berapa umur kamu?
Siapa nama kamu?
Kamu sudah makan atau belum lagi?
Kamu ada berapa orang adik- beradik?

  
Bahasa Suku Kaum Tausug, Sabah

Hi siu in ngan mu?
Ma’ uno na kau (singular)? Ma; uno-uno kamu (plural)?
Haunu kau ni tinggal?
Haunu in asal mu?
Pila in ummul mu?
Ubus na kamu umaun atau waipa?
Pila in tainymaghud mu?

Bahasa Melayu Brunei

Nama mu siapa dang(P) / ang(L)?
Apa habar / khabar Biskita?
Di mana rumah / tempat tinggal Biskita?
Berapa sudah umur Biskita?
Biskita sudah makan atau belum?
Biskita ani berasal dari mana?






Perkataan

Ayah - Ama’
Ibu - Ina’
Adik perempuan / kakak- inda’
Adik lelaki / abang - ‘oto’
Datuk / nenek - apu’
Cikgu - cikgu
Ustazah - ustajah
Ustaz - ustaj
Rumah - Bai
Ayam - Manuk
Buku - Bukku
Pensel - Pensil
Kawah - Baghai
Aku terpikat dengan kamu - Mabaya ako kainun
Kau ni cantiklah - Malingkat ikaw ni
Awak ni tak cantik - Bidanya ko ni
Tak nak ambil tahu - Malas ku ingau
Menampar - mendaup / menampiling
Ya - Awu
Gedik - Belandin
Lambat - Betabiat
Tidak - Inda
Air - Aing
Memukul - Mengampak



   


Thursday, 21 May 2015

Modul kami...

Penyataan Masalah…


     Kampus UiTM Puncak Alam adalah khusus bagi pelajar bumiputera. Namun begitu, kadangkala wujud juga kelompok di kalangan pelajar, kelompok yang membezakan mereka seperti negeri asal dan juga kampus sebelumnya. Adakalanya terdapat pelajar yang tidak memahami bahasa atau dialek oleh pelajar yang asalnya dari negeri yang berbeza, seperti dialek unik terutamanya dari Sabah dan Sarawak.


Malaysia kekal aman dan makmur dengan kepelbagaian budaya

     Jadi, mereka lebih memilih untuk berkawan dengan pelajar yang asalnya dari negeri yang sama kerana mereka lebih memahami antara satu sama lain dan memudahkan bahasa percakapan harian mereka jika dibandingkan dengan pelajar yang datang dari negeri yang berbeza. Sikap berkumpulan ini perlu dikurangkan agar dapat mewujudkan semangat kekitaan dan pergaulan yang sihat diantara pelajar tanpa wujudnya jurang perbezaan. Penggunaan dialek yang berbeza ini juga kadang kala menjadi faktor penghalang dalam penyampaian maklumat atau wujudnya kefahaman yang berbeza terhadap sesuatu penyampaian maklumat. 

Nilai dan falsafah modul 


  • Mengamalkan permuafakatan antara para pelajar UiTM     Puncak Alam walaupun asalnya dari negeri yang berbeza. 
  • Mewujudkan komunikasi yang berkesan dikalangan para   pelajar. 
  • Melahirkan pelajar yang mudah menerima perbezaan dan bertoleransi antara satu sama lain. 

Prosedur modul 


     Responden dikehendaki menyediakan satu buku nota kecil bagi mengumpul/mencatatkan dialek yang belum mereka ketahui sebagai panduan untuk mereka berkomunikasi kelak. Setiap perkataan baharu yang didengari dan dipelajari oleh mereka haruslah dicatitkan di dalam buku tersebut sekurang-kurangnya sehari satu perkataan. Secara tidak langsung mereka akan mudah memahami walaupun dialek berbeza yang digunakan dalam pertuturan seharian. Selain daripada untuk memahami dialek, nilai murni juga dapat diterapkan seperti menghormati dan menerima rakan-rakan lain yang berbeza latar belakang. Modul ini juga dapat menanamkan sifat keterbukaan dan tidak berkelompok. 

Responden

  • Lima pelajar dari UiTM Puncak Alam (ahli kumpulan kami) 
  • Beberapa orang pelajar UiTM Puncak Alam yang berasal dari negeri yang berbeza-beza dan mempunyai dialek atau bahasa yang berlainan dan unik. 


Keberkesanan modul… 


         Van Linschotten merupakan seorang sarjana Belanda yang banyak menulis hal ehwal Kepulauan Melayu, pada abad ke-18, menurut beliau, Bahasa Melayu pada masa itu, bukan sahaja amat harum namanya malah diangkat sebagai bahasa yang sangat dihormati antara bahasa-bahasa di timur dan sesiapa yang tidak tahu bahasa Melayu di Kepulauan Melayu akan dibandingkan dengan orang yang tidak tahu bahasa Perancis di Belanda pada zaman itu. 

         Di Malaysia terdapat dialek-dialek tertentu yang masih diguna pakai. Antara sebab-sebab kewujudan dialek adalah faktor-faktor geografi, politik, penjajahan, perdagangan, masa dan seumpamanya. Contoh faktor politik dapat dilihat pambahagian negara ini kepada unit-unit politik kecil yang melahirkan negeri seperti Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Selangor, Negeri Sembilan, Melaka, Johor, Pahang, Terengganu, dan Kelantan.  Kesannya adalah ia telah menimbulkan pelbagai jenis dialek. Selain itu, dialek-dialek tempatan yang ada terutamanya di sekitar Semenanjung Malaysia ialah variasi daripada bahasa Melayu. 



        Mempelajari bahasa atau dialek baru adalah satu aktiviti yang mudah dan menyeronokkan sekiranya individu itu benar-benar berkehendakkan ilmu tersebut. Melalui modul yang kami jalankan, kami mendapati modul yang kami jalankan sangat berkesan kepada kami kerana kami sudah dapat memahami dan mempraktikkan bahasa-bahasa yang kami pelajari sepanjang modul ‘Bok kamek tauk?’ ini. Kami juga dapat mempraktikkan perkataan-perkataan yang kami pelajari ini untuk menjadikan satu perkataan yang lebih panjang. Selain berupaya bertutur dalam bahasa itu, kami sekumpulan juga dapat memahami budaya dan adat sesuatu kaum, yang sekali gus merapatkan jurang perbezaan.    



Latar belakang sumber bahasa/dialek… 


Sarawak

Antara etnik di Sarawak

Terdapat 3 asal-usul mengenai orang Melayu di Sarawak iaitu berasal dari Sumatera dan Tanah Melayu. Suku kaum Melayu di Sarawak mendiami kawasan persisiran pantai. Kedua adalah berasal dari keturunan Melayu Brunei. Keturunan golongan ini memakai gelaran Abang (bagi lelaki) dan Dayang (bagi perempuan) yang juga berfungsi sebagai nama keluarga (surname) dan akhir sekali berasal dari Bangsa Dayak yang memeluk Islam dan telah mengadaptasikan adat, kebudayaan dan cara hidup orang Melayu serta bahasa Melayu dalam kehidupan seharian. 

Sabah

Sabah, negeri di bawah bayu

Sabah, negeri di Bawah Bayu adalah sebuah negeri kedua terbesar di Malaysia yang terdiri daripada 13 negeri dan 3 wilayah persekutuan. Sabah adalah negeri yang menjangkau 72,500 kilometer persegi, dipenuhi dengan pantai yang dikelilingi oleh Laut China Selatan di bahagian Barat, Laut Sulu di bahagian Timur Laut dan Laut Celebes di bahagian Timur.  Sabah terletak di bahagian paling utara Borneo dan juga merupakan pulau ke-3 terbesar di dunia. Penduduk Sabah terdiri daripada 33 kumpulan pribumi yang berkomunikasi dalam lebih 50 bahasa dan 80 dialek etnik. 

Jawa Malaysia 

Tarian Jawa

Masyarat jawa yang menetap di Malaysia telah menjadi warga negara Malaysia sejak lama dahulu. Mereka datang sekitar tahun 1900 kerana tekanan ekonomi. Masyarakat Jawa di Malaysia ini sudah masuk ke generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih menggunakan sebahagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia. Kebanyakkan mereka tinggal di Selangor, terutama di kawasan Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Klang, Banting, dan Sepang. Selain itu, di Johor juga terdapat masyarakat Jawa disana. 

Orang Asli Jakun

Orang Asli Jakun

Orang Asli Jakun juga dikenali Orang Ulu dikatakan berasal dari Yunan, selatan China. Penempatan mereka adalah di pantai Pahang, Rompin, Pekan dan Johor Utara. Kebanyakan dari mereka masih mengamalkan kepercayaan animisme yang dipengaruhi oleh alam sekitar seperti gunung, bukit, lembah, sungai, batu, gua dan sebagainya. Mereka berpindah ke semenanjung tanah melayu kira-kira 5000 tahun yang lalu. Mereka mempunyai dialek tersendiri dan ianya sangat unik.


Kelantan

Kelantan...

Nama "Kelantan" dikatakan daripada perkataan "gelam hutam", iaitu nama Melayu bagi pokok Melaleuca leucadendron. Ada juga yang mengatakan bahawa namanya datang daripada perkataan "kilatan" atau "kolam tanah". Selain itu Negeri Kelantan juga dikenali dengan nama Tanah Serendah Sekebun Bunga, Tanjung Pura, Negeri Cik Siti Wan Kembang dan serambi mekah pada masa dahulu.  Keunikannya dialek Kelantan terserlah melalui istilah dan makna sesebuah perkataan yang diucapkan. Sebutan yang terhasil memberi perbezaan berbanding dengan  bahasa baku yang ada di Semenanjung.  Terdapat juga perkataan yang tiada dalam dialek melayu tetapi ada pada dialek Kelantan.  



Perjalanan modul…apa kata kami?


          Modul kami ini adalah modul yang berlatar belakangkan ciri-ciri pluraliti di Malaysia. Sebelum kami menjalankan modul ini, kami tidak yakin kami dapat pelajari sesuatu bahasa dan dialek yang baru dalam masa yang singkat. Walaubagaimanapun, setelah modul kami diluluskan oleh ustazah, kami mencari orang sumber untuk mempelajari bahasa asal negeri atau etnik mereka.

         Selama lebih kurang 2 bulan menjalankan modul, kami telah mencatitkan setiap perkataan yang diberi dan cuba mempraktikkannya bersama rakan sekumpulan. Kami berasa bangga dan teruja kerana dapat belajar sesuatu yang baru. Kerjasama yang diberikan oleh orang sumber sangatlah baik dan sedikit sebanyak amat membantu kami dalam menjalankan modul ‘Bok kamek tauk?’ ini. 


Tetap bersatu dan harmoni


       Apabila tempoh yang diberikan untuk menjalankan modul telah tamat, kami sekumpulan berasa gembira kerana telah dapat menyiapkan modul yang kami rancang dan telah dapat input baru yang sangat berguna sebagai rujukan untuk berkomunikasi dalam bahasa mereka. 

Kelebihan belajar bahasa mereka… 

      Antara kelebihan belajar bahasa dan dialek masyarakat yang ada di Malaysia ialah: 

Meningkatkan pemahaman mengenai masyarakat sekeliling.
Belajar bahasa baru memberikan kita kefahaman yang lebih besar. Malah dengan mempelajari satu ungkapan sahaja kita dapat mendalami pelbagai budaya menarik dan memahami perbezaan antara kita dan mereka. 

Dialek adalah istimewa. 
Dialek ibarat keistimewaan yang ada pada seseorang. Bagi yang bukan berasal dari ibu kota, perlu berasa bangga kerana boleh bertutur dalam banyak bahasa atau dialek. Dengan mempelejari bahasa mereka, kita juga dapat mengelakkan masalah komunikasi yang sering berlaku. 

Meningkatkan tumpuan dan kesihatan otak. 
Ini kerana kita akan meletakkan otak untuk mengenal pasti struktur bahasa baru ini. Kajian perubatan juga telah menunjukkan kesan positif pembelajaran bahasa kedua terhadap otak. Kajian menunjukkan bahawa pembelajaran bahasa kedua dengan ketara melambatkan permulaan pelbagai penyakit seperti Alzheimer dan Demensia berbanding dengan mereka yang hanya boleh bercakap bahasa ibunda mereka.